Jumat, 26 April 2013

“Dinamika Kehidupan”

Masa depan. Hmm...2 kata yang kita tidak pernah tahu kelanjutannya akan seperti apa. Bila kita berbicara tentang masa depan tentu tak terlepas dari sebuah cita-cita. Cita-cita....mungkin harus kita ingat sewaktu kecil dulu bila ditanya tentang sebuah cita-cita oleh orang tua kita, guru, atau siapapun, pasti kita akan menjawabnya dengan tegas dan lantang tanpa harus memikirkan proses yang akan dilalui dari cita-cita tersebut. Mungkin kita tidak begitu paham dengan prosesnya saat itu, kita hanya mempedulikan kemasan luarnya saja tanpa harus berpikir isi yang ada di dalam. “Yah...namanya juga anak kecil”, respon setiap orang  bila saya sedang menyinggung hal ini. Tapi seiring berjalannya waktu, semakin kita beranjak dewasa, semakin kita melenceng dari apa yang kita cita-citakan pada waktu kecil dulu. Bahkan, ada pula yang bila ditanya tentang sebuah cita-cita, mereka jawab tidak tahu. Ironis. Saya pun bingung dengan kejadian ini, dan saya pun pernah mengalami ini, melenceng dari apa yang saya cita-citakan dulu. Kenapa kita tidak memperjuangkan cita-cita kita yang sudah menjadi pandangan kita sejak dulu kecil? Kenapa kita tidak berusaha untuk mendapatkan cita-cita tersebut? Inilah yang masih menjadi tanda tanya besar dalam pikiran saya. Atau mungkin manusia itu memang mudah berubah, atau bahkan mereka takut untuk memperjuangkan cita-cita itu sendiri. Takut? Lebih tepatnya malas. Ya, berdasarkan beberapa orang yang saya tanya akan hal ini dan melakukan observasi secara tidak sengaja, mereka malas dengan proses yang dilalui untuk cita-cita itu, dan ini sangat riskan. Bukankah bila kita ingin mengejar cita-cita untuk menuju kepada sebuah kesuksesan itu tidak boleh malas? Nah bermula dari malas ini kemudian timbul berbagai macam alasan dan dampak untuk diri mereka sendiri yang akhirnya menjadi boomerang untuk diri mereka sendiri. Manusia itu mengamati lalu pikiran serta sikap mereka berubah, dan gak perlu kaget. Mungkin kalimat itu tepat jika disematkan dalam proses kehidupan manusia. Sebenarnya, tidak salah dengan kejadian tersebut. Yang salah, jika kita menyerah pada keadaan dan seperti tidak tahu harus berbuat apa untuk kehidupan yang lebih baik dikemudian hari. Gagal dalam kesuksesan masih jauh lebih baik daripada diam dalam kehinaan. Hal itu harusnya bisa dijadikan motivasi. Seperti kata pak dahlan iskan,“Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu ketika kamu masih muda”. Semoga suatu hari nanti kita selalu ingat apa yang kita cita-citakan sekarang.

brian bima, 26 April 2013, 00.56 am.

Minggu, 21 April 2013

BANGUNLAH KARTINI MASA KINI, MAU SAMPAI KAPAN MENJADI PLASTIK?

“Perempuan itu gampang dibuai. Cicipkanlah padanya sedikit benda bercahaya, maka ia akan berpikir kamu pria paling kaya. Berpakaianlah dengan dasi, dan setelan jas, maka ia akan percaya kamu punya kuasa atas segala. Berpura-puralah kamu punya nyali, maka dipujalah kamu sebagai pria pemberani. Keluarlah dengan bertelanjang dada, pamerkan dada binaraga, maka ia akan tergoda.”


 -Maka Perempuan Itu Terbuai Karna Punya Mata, Butakanlah!


Hari Kartini, perempuan masa kini bereuforia dengan berteriak emansipasi! Kami Di-bully! Mana Pria dambaan kami?! Kami menuntut keadilan! Serapah! Cih! Bahkan perempuan menjajah perempuan!

Kartini telah mati dan generasi penerusnya tengah diambang kematian! Pintu Neraka sedang menganga lebar minta dijejali setan perempuan! Generasi Kartini masa kini tengah menjadi pecandu kecantikan! Sejauh mata memandang, yang terlihat adalah Kartini-Kartini plastik! Kartini yang terbuai jaman kejayaan Barbie.

Parahnya, siapa ingat Kartini? Hanya ada Katy Perry, Lady Gaga, Barbie dan tetek-bengek yang jauh dari budaya lokal. Kartini masa kini tertidur, mati suri, tidak tahu kapan bangun.

Mau sampai kapan? Jangan jadi Kartini deh…jadi dirimu saja. Jadi perempuan. Perempuan yang katanya di kaki terdapat Syurga, tapi tercipta racun dan Neraka pada bibir dan lisannya.

Selamat Hari Kartini perempuan Indonesia…


Sumber: Nadia Agustine Putri Altari (NAD) 

brian bima, 21 April 2013

Diberdayakan oleh Blogger.